Praktikum Kimia Fisika 1 ||Penentuan Viskositas dan Radius Molekul||

Tujuan
Menentukan viskositas (kekentalan)suatu cairan melalui metode bola jatuh dan Oswald.
Menentukan radius molekul suatu zat cair berdasarkan viskositasnya.

Dasar Teori
            Suatu zat alir saling bergesekan sehingga menimbulkan gaya gesek untuk menahan aliran yang besarnya tergantung dari kekentalan zat tersebut.
G = A rho dv/dy
Rho = g/(A . dv/dy)
G : gaya gesek, g.cm.s-2
A : luas lapisan, cm2
Rho : kekentalan, g.cm-1.s-1 (centi poise =cP)
dv  : beda kecepatan antara dua lapisan berjarak dy
dv/dy : gradient kecepatan
            Viskositas atau kekentalan suatu cairan dapat ditentukan dengan metode bola jatuh dan viscometer Oswald. Penentuan viskositas dengan metode bola jatuh dilakukan dengan menhjatuhkan benda ke dalam cairan yang akan ditentukan kekentalannya berdasarkan gaya gravitasi, tekanan ke atas oleh cairan dan gaya yang ditimbulkan cairan untuk melawan benda. Penentuan viskositas menggunkan viscometer Oswald dilakukan berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan sejumlah tertentu cairan.
           Metode bola jatuh ini dilakukan dengan menggunakan sebuah bejana yang diisi dengan cairan yang akan ditentukan viskositasnya dengan volume tertentu kemudian dijatuhkan suatu bola. Bola tersebut akan jatuh dengan gaya F yang merupakan resultan dari tiga gaya, yaitu bobot benda akibat gaya tarik bumi (G), tekanan ke atas oleh cairan (hokum Archimedes) sebesar FA dan gaya yang ditimbulkan cairan untuk melawan benda (hokum stokes) sebesar FR.
Penentuan viskositas dengan metode bola jatuh dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:
Rho = k (ρ1 – ρ2 ) t
K : tetapan bola jatuh
ρ1 : massa jenis bola (g. cm-3)
ρ2 : massa jenis cairan (g. cm-3)
t : waktu untuk bola jatuh (detik)
Bola yang digunakan tergantung kekentalan zat cair yang akan diukur.
              Viscometer Oswald merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menentukan kekentalan suatu cairan. Alat ini terbuat dari bejana kaca berbentuk U yang mampu menampung sejumlah tertentu zat cair.
Pengukuran viskositas didasarkan pada waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan zat cair dari batas b sampai tanda batas c. viskositas zat cair ditentukan berdasarkan hokum Haagen Poiseuille yang secara matematis dapat dinyatakan dalam persamaan :
              Viskositas suatu cairan biasanya ditentukan dengan menggunakan zat cair lain sebagai pembanding yang telah diketahui viskositasnya. Besarnya viskositas ditentukan dengan membandingkan kecepatan aliran zat cair. Zat cair pembanding yang dignakan umumnya adalah air.

Alat
Viscometer Oswald
Stopwatch
Labu takar 50 mL
Pipet ukur 10 mL
Penangas air
Piknometer
Pipet gondok 10 mL
Gelas piala 100 mL
Neraca analitik
Pipet tetes

Bahan
Gliserol (92,1 g/L)
Alcohol 95%
Akuades
Tisu

Langkah Kerja
Penentuan massa jenis air dan gliserol
Timbang piknometer 10 mL yang telah dibersihkan dan dikeringkan.
  1. Isi dengan akuades sampai penuh kemudian tutup kembali piknometer dengan benar. Catat suhu air pada saat percobaan.
  2. Keringkan bagian luar dengan tisu dan timbang dengan teliti. Ualngi percobaan dengan sebanyak 3 kali dan tentukan massa jenis air dengan menggunakan daftar nilai air.
  3. Ulangi langkah 1 sampai 3 untuk menentukan massa jenis gliserol. Gunakan alcohol untuk membersihkan piknometer. Tentukan massa jenis gliserol.
Penentuan viskositas cairan dengan viscometer Oswald
  1. Bersihkan viscometer Oswald dengan alcohol dan keringkan.
  2. Masukkan gliserol ke dalam viscometer Oswald sampai tanda batas a.
  3. Gunakan karet penghisab untuk mengalirkan gliserol dari tanda batas b sampai c.
  4. Buatlah tiga kali pengukuran waktu aliran sampai diperoleh data waktu alir dengan perbedaan 1 detik dari setiap pengukuran. Catat suhu gliserol.
  5. Ualngi langkan 1-4 untuk menentukan waktu alir dengan menggunakan akuades sebagai pembanding.
Penentuan radius molekul dari viskositasnya
  1. Buatlah larutan gliserol 0,5%, 1%, 2%, 3% dan 4% dengan menggunakan labu takar 50 mL.
  2. Bersihkan viscometer Oswald dengan alcohol dan keringkan.
  3. Masukkan larutan gliserol 0,5% ked ala viscometer sampai tanda batas a.
  4. Gunakan karet penghisap untuk mengalirkan larutan gliserol dari tanda batas b sampai c.
  5. Buatlah tiga kali pengukuran waktu aliran sampai diperoleh data waktu alir dengan perbedaan 1 detik dari setiap pengukuran. Catat suhu larutan gliserol.
  6. Ualngi langkah 2-5 untuk menentukan waktu alir larutan gliserol 1 %, 2%, 3% dan 4%.
Pembahasan
          Gliserol merupakan senyawa alcohol yang memiliki 3 gugus hidroksil. Gliserol memiliki nama baku 1,2,3-propanatriol. Senyawa ni berwujud cair, tidak berwarna dengan titik didih 290 derajat C. titik didih tinggi yang dimiliki oleh senyawa dengan bobot molekul 92,09 g/mol ini disebabkan adanya ikatan hydrogen yang sangat kuat antar molekul gliserol. Gliserol merupakan bahan baku pembentuk trigliserida yang dapat membentuk ikatan ester dengan asam lemak.
        Percobaan kali ini yaitu penentuan viskositas cairan. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan viskositas suatu cairan dan mengetahui pengaruhnya terhadap konsentrasi. Percobaan ini menggunakan gliserol dengan berbagai konsentrasi yaitu 0,5%, 1%, 2%, 3% dan 4% digunaja pula air sebagai pembanding ukuran viskositasnya sebelum menentukan viskositas kita menentukan massa jenis dari air dan gliserol terlebih dahulu.
          Viskositas merupakan kekentalan zat cair, dapat didefinisikan sebagai sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser (t) pada waktu bergerak atau mengalir dan disebabkan juga oleh kohesi antar partikelnya. Dalam praktikum kali ini digunakan viscometer Oswald. Prinsip viscometer Oswald adalah suatu cairan yang dihitung waktu tempuhnya dari garis cke aris b. setelah itu dihitung viskositasnya dengan membandingkan air yang telah diketahui viskositasnya. Cara kerjanya yaitu pertama-tama viscometer diletakkan dalan statif pad posisi horizontal, kemudian dimasukkan sejumlah tertentu cairan dipipet ke dalam viscometer. Cairan kemudian dihisab melalui labu ukur dari viscometer sampai permukaan cairan lebih tinggi dari pada c. cairan kemudian dibiarkan turun. Ketika permukaan cairan turun melewati batas b, stop watch dimatikan. Jadi waktu yang dibutuhkan cairan untuk melalui jarak antara c dan b dapat ditentukan dan data tersebut dicatat dalam data pengamatan. Percobaan diulangi sebanyak 2 kali lagi. Cairan tersebut kemudian diukur suhunya. Hal yang harus diperhatikan pada penggunaan viscometer Oswald pertama-tama dengan membersihkan bagian bawah viscometer dengan menggunakan alcohol. Alas an penggunaak alcohol disini karena alcohol memiliki kecenderungan lebi mudah menguap dari pada air sehingga dapat mempercepat proses pengeringan. Tahapan selanjutnya mengeringkan viscometer tersebut dengan menggunakan hairdryer. Viscometer harus benar-benar kering agar zat yang teliti kekentalanannya tidak terkontaminasi dengan zat sebelumnya dan hasilnya juga valid.
            Semakin besar viskositas suatu cairan maka semakin lama waktu cairan untuk mengalir. Begitu pula sebaliknya semakin kecil viskositasnya maka semakin sedikit waktu yang dibuthkan oleh cairan untuk mengalir. Sesuai dengan teoi bahwa kecepatan aliran dipengaruhi oleh viskositas (kekentallan) dari cairan. Cairan yang mengalir dengan cepat memiliki viskositas yang rendah, sebaliknya cairan yang mengalir dengan lambat mem[unyai viskositas yang besar.
            Setelah menghitung nilai konsentrasi gliserol melalui hubungan konsentrasi dengan viscometer setelah regresi diperoleh koefisien a dan b dari persamaan garis y = ax + b. berdasakan data konsentrasi dan viskositas yang telah diperoleh dari masing-masing larutan. Nilai a (slope) yang diperoleh adalah 1,3908 dan b (intersep) adalah 1. Selanjutnya radius molekul gliserol dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan nilai viskositasnya sebagai y dan konsentrasi sebagai x, nilai radius molekul gliserol adalah 6,0438 x 10-8.

Kesimpulan
           Viskositas suatu cairan diukur dengan viscometer Oswald. Setiap cairan memiliki viskositas yang berbeda-bedakarena banyak penaruh dari setiap jenis zat, komposisi campuran dan tekanan. Makna kental suatu zat cair maka makin besar gaya yang dibutuhkan untuk mengalir dari c ke b. viskositas air adalah 1,2019 g/mL, viskositas gliserol adalah 2,3 g/mL, dan radius molekul adalah 6,0438 x 10-8.

Daftar Pustaka
Atkins, P., 2006, Physical Chemistry Eight Edition, New York: Oxford University Press.
Petrucci Dan Summar, 1987, Kimia Dasar Prinsip Dan Terapan Modern, Jakarta: Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/viskositas

0 Response to "Praktikum Kimia Fisika 1 ||Penentuan Viskositas dan Radius Molekul||"

Post a Comment

Labels

kimia analisis mikribiologi laporan praktikum kromatografi kromatografi 1 Spektroskopi kimia anorganik Analisis Elektrokimia Elektrokimia kimia fisika Praktikum Biokimia analis kimia gas gugus kromofor kafein kimia prinsip spektrofotometer UV-Vis reaksi uji iodin Analisis Kuantitatif Terhadap Lemak/Minyak Baku Mutu Limbah Cair untuk Cr(VI) Cara Pembuatan Preparat Eritrodextrin GC Gc-ms Habitat Protozoa Hukum Avogadro Isolasi Jamur Isolasi Mikroba Karakteristik protozoa Ksp Materi Tes Biokimia Pemeriksaan Bakteri Khusus Penetapan Amilase (Wohlgemuth) Perbedaan single beam dan double beam Prinsip bilangan penyabunan Prinsip bilangan peroksida Reaksi kromium dengan difeni karbazid TLC Uji Katalase additive adsorbsi akuades alkaloid analisis Cr3+ dan Co2+ analisis KMnO4 analisis besi analisis dua komponen analisis enzim analisis kafein analisis karbohidrat analisis krom analisis protein asam askorbat asam askorbat adalah bentuk spektra panjang gelombang KMnO4 bola jatuh butanol cara kerja viskometer oswald cara membuat nata cyclic voltametry daerah uv-vis deret normal alkohol entalphi entalphi pembakaran deret normal alkohol enzim esel etanol faktor pengaruh uji enzim fungsi HNO3 fungsi gibbs fungsi konsentrasi fungsi penggunaan KBr fungsi pupuk za garam gliserol gugus fungsional asam salisilat hidrogen hidrolisis larutan gula hplc hukum Charles hukum Lambert-Beer hukum boyle hukum dalton hukum froundich indeks diastase urine interaksi radiasi isolasi nikotin isoterm adsorbsi kadar metilen blue kadar protein telur ayam kalor pembakaran karbondioksida kckt komponen minyak nilam kopi kromatografi 2 kromatografi gas laju reaksi metanol metode metode titrasi metode wohlgemuth minuman bersoda minyak kayu putih minyak nilam molar gas molekul nata de coco nata de soya nikotin oksigen panjang gelombang maksimum Cr3+ dan Co2+ panjang gelombang metilen blue panjang geombang vitamin C penentuan kadar vitamin C dengan titrasi pengaruh suhu terhadap enzim pengompleks pentanol percobaan 3 persamaan kuadrat polarimeter prinsip penentuan kadar protein prinsip polarisasi prinsip spektrofotometer prinsip spektroskopi IR prinsip viskometer oswald propanol proses penyamakan kulit protozoa adalah prsamaan nernst ptyalin adalah pupuk Za radius molekul reaksi I2 dengan vitamin C reaksi analisis vitamin C reaksi argentometri volhard reaksi hidrolisis larutan gula reaksi orde pertama reaksi pengendapan reaksi pengoksidasian minyak reaksi penyabunan reduksi oksidasi rumus molekul vitamin C sakarin senyawa kompleks sifat protein sifat-sifat enzim sifat-sifat kimia spektrofotometer UV-Vis Single beam spektrofotometer double beam spektrofotometeter UV-Vis Single beam spektroskopi IR spesifikasi spektrofotometer stoikiometri struktur minyak/lemak syarat gugus kromofor teh tembakau termodinamika tes biuret tetapan laju reaksi uji air liur uji enzim uji saiva viskometer oswald viskositas vitamin C