Tujuan
- Mempelajari standarisasi larutan NaOH.
- Mempelajari salah satu penggunaan metode analisis volumetri untuk penentuan asam asetat pada cuka makanan
Dasar Teori
Cuka makanan mengandung beberapa jenis asam yang konsentrasinya dapat ditentukan melalui titrasi dengan menggunakan basa kuat seperti NaOH. Jumlah asam utama yang terdapat pada kebanyakan cuka makanan yaitu asam asetat. Untuk menunjukkan titik akhir titrasi digunakan indikator fenolftalin (PP). Reaksi yang terjadi adalah :
Cuka makanan mengandung beberapa jenis asam yang konsentrasinya dapat ditentukan melalui titrasi dengan menggunakan basa kuat seperti NaOH. Jumlah asam utama yang terdapat pada kebanyakan cuka makanan yaitu asam asetat. Untuk menunjukkan titik akhir titrasi digunakan indikator fenolftalin (PP). Reaksi yang terjadi adalah :
Dikarenakan larutan NaOH bukan merupakan jenis larutan standar primer maka setiap penggunaannya untuk analisis volumetri harus distandarisasi terlebih dahulu.
Alat
- Erlenmeyer
- Statip dan klem
- Labu ukur
- Buret
- Pipet ukur
Bahan
- Sampel cuka makanan
- NaOH 0,1 N
- KHP
- Indikator PP
Cara Kerja
Standarisasi Larutan NaOH
Standarisasi Larutan NaOH
- 200 mg KHP yang sudah dikeringkan dimasukkan ke dalam gelas piala 50 mL dan tambahkan air bebas CO2 aduk hingga larut.
- Masukkan ke dalam labu ukur 100 mL.
- Ambil 25 mL dan masukkan ke dalam erlenmeyer.
- Tambahkan 2-3 tetes indikator pp.
- Titrasi dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 N sampai terjadi perubahan warna. Ulangi hingga 3 kali.
- Dihitung konsentrasi NaOH.
Penetapan Kadar Asam Asetat dalam Cuka Makanan
- Diambil sebanyak 1 mL sampel cuka makanan dan masukkan ke dalam labu takar 100 mL.
- Tambahkan akuades sampai tanda batas dan diambil sebanyak 25 mL kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL.
- Titrasi dengan menggunakan NaOH yang telah distandarisasi dan beri indikator pp. ulangi hingga 3 kali.
- Hitung konsentrasi asam asetat pada cuka makanan.
Analisis Data
Standarisasi NaOH
Standarisasi NaOH
mol KHP = mol NaOH
Penentuan Kadar Cuka Makanan
kadar cuka dalam % b/b. anggap berat jenis cuka makanan sama dengan 1.
Pembahasan
Pada percobaan ini yaitu penetapan kadar asam asetat dalam cuka makanan adalah hal yang pertama yang dilakukan adalah standarisasi larutan NaOH. Yang bertujuan untuk mengetahui konsentrasi NaOH yang sebenarnya. Hal ini penting bertujuan karena NaOH bersifat higroskopis dan juga cepat menyerap CO2 sehingga konsentrasinya sewaktu-waktu dapat berubah.
Pada percobaan ini yaitu penetapan kadar asam asetat dalam cuka makanan adalah hal yang pertama yang dilakukan adalah standarisasi larutan NaOH. Yang bertujuan untuk mengetahui konsentrasi NaOH yang sebenarnya. Hal ini penting bertujuan karena NaOH bersifat higroskopis dan juga cepat menyerap CO2 sehingga konsentrasinya sewaktu-waktu dapat berubah.
Standar utama yang digunakan adalah kalium hidrogen ftalat (KHP) karena KHP adalah standar yang baik sekali untuk larutan basa. Jadi apabila inin membuat suatu larutan asam maupun basa dengan konsentrasi yang diinginkan maka untuk menetahui konsentrasi yang sebenarnya dilakukan standarisasi dengan standar utama, contohnya KHP. Senyawa ini stabil pada saat pngeringan non higroskopis dan mempunyai berat ekivalen yang tinggi (204,2 gram/ekivalen) sehingga dapat meminimalkan kesalahan pada saat penimbangan.
Standarisasi dilakukan dengan menitrasi 25 mL KHP yang udah ditambahkan indikator pp dengan larutan NaOH 0,1 N yang akan distandarisai sampai larutan berubah warna menjadi merah muda pucat. Indikator pp berguna untuk mengetahui tercapainya titik akhir titrasi. Dari data percobaan didapatkan data bahwa volume NaOH yang diperlukan adalah 3,2 mL dan didapatkan konsentrasi NaOH yang sebenarnya adalah 0,0765 M. Reaksi antara KHP dengan NaOH adalah:
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma pada makanan. Asam cuka memiliki rumus kimia yaitu CH3COOH, asam asetat murni adalah cairan higroskopis tak berwarna dan memiliki titik beku 16,7℃. Larutan CH3COOH dalam air merupakan asam emah artinya hanya terdisosiasi menurut reaksi CH3COOH+ + CH3COO-.
Prosedur kerja yang dilakukan dalam penetapan kadar asam cuka adalah 1 mL larutan asam cuka diambil menggunakan pipet volume 1 mL, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan ditambahkan air suling hingga volum mencapai 100 mL. Kedua 25 mL larutan asam cuka encer diambil dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL kemudian ditambahkan 2 tetes indikator pp. ketiga buret yang telah disiapkan diisi dengan larutan NaOH. Langkah terakhir larutan NaOH dengan larutan CH3COOH encer dititrasi sebanyak 3 kali hingga terjadi perubahan warna pada larutan.
Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh normalitas larutan NaOH adalah 0,0765 N, normalitas CH3COOH adalah 0,01377 N dan kadar CH3COOH adalah 8,262%. Reaksi yang terjadi antara CH3COOH dengan NaOH dapat ditulis dengan persamaan berikut:
Kadar asam asetat yang baik menurut SNI untuk cuka dapur adalah maksimal 12,5% sedangkan untuk cuka meja maksimal antara 4-12,5% dan kadar asam astat yang kami teliti pada percobaan kali ini adalah sebesar 8,262%. Jadi asam cuka yang kami teliti aman untuk dikonsumsi karena kandungan asam astat yang terdapat dalam asam cuka tidak melebihi ketentuan.
Kesimpulan
Dalam standarisasi arutan NaOH dilakukan dengan cara menitrasi NaOH dengan larutan KHP yang teah ditetesi indikator pp untuk mengetahui konsentrasi dari NaOH tersebut. Dan percobaan didapatkan konsentrasi NaOH yang telah distandarisasi dengan KHP adalah 0,0765 N. Sehingga hasi percobaan didapatkan kadar asam astat sebesar 8,262%.
Daftar Pustaka
Chang,R. 2004.Kimia Dasar Jilid 1 dan 2. Edisi 3. Jakarta. Erlangga.
Underwood, A.L. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta. Erlangga.
Keenan,dkk. 1984. Kimia Untuk Universitas Jilid 1. Edisi 6. Jakarta. Erlangga.
SNI 01-3711-1995
Terimala kasih
ReplyDelete