Pada dasarnya merupakan polimer asam amino dimana ada sekitar 20 jenis asam animo yang berbeda beda . Protein dapat kita bedakan satu dan lainnya berdasarkan type jumlah dan susunan asam animo yang terkandung dilamanya.Perbedaan kadungan asam amino pada protein menyebabkan terjadinya perbedaan struktur molekuler untuk kandungan nutrisi dan sifat fisikomia. Protein dalam makanan merupakan sumber energi sekaligus mengandung esensial yang sangatpenting seperti tryptophan, lysine, leucine, isoleucine, methionine dan valine (esensial disini berarti memiliki peranan penting bagi tubuh kita, tapi sangat susah untuk disintesis dalam tubuh). Kandungan Protein dalam beberapa makanan alami juga menentukan tekstur
makanan tersebut secara keseluruhan. Misalnya, protein digunakan sebagai agen
pembentuk gel (gelling agent),pembentuk busa foaming. pengemulsi (emulsifier), dan pengental (thickener). Enzim yang terkandung didalam kandungan protein dapat meningkatkan peningkatan laju reaksi kimia.
Penentuan kadar protein metode Kjedahl
Metode ini dikembangkan oleh john khajedahl pada tahun 1884, john khajedahl adalah seseorang pembuat bir. Pada makanan digesti dengan asam kuat akan melepaskan nitrogen yang dapat kita tentukan kadarnya dengan teknik titrasi yang sesuai. Penggunaan metode ini masih digunakan hingga saat ini hanya mungkin untuk prosesnya bisa lebih cepat serta dapat mencapai hasil dimana tingkat akurasinya lebih tinggi. Dalam penentuan Kadar protein Metode Kjedahl terdiri atas 3 langkah yaitu digesti, netralisasi dan titrasi
Digestion
Sampel kuliner yang akan dianalisis ditimbang dalam labu digesti & didigesti dengan pemanasan dengan penambahan asam sulfat (sebagai oksidator yang mampu mendigesti kuliner), natrium sulfat anhidrat (buat meningkatkan kecepatan tercapainya titik didih) dan katalis sepert tembaga (Cu), selenium, titanium, atau merkurium (untuk mempercepat reaksi). Digesti mengubah nitrogen dalam kuliner (selain yang dalam bentuk nitrat atau nitrit) menjadi amonia, sedangkan unsur oganik lain sebagai CO2 dan H2O.
netralisasi
Selesainya proses digesti tepat, labu digesti dihubungkan dengan labu penerima (recieving flask) melalui sebuah tabung. Larutan dalam labu digesti dibasakan engan penambahan NaOH, yang membarui amonium sulfat menjadi gas amonia. Gas amonia yang terbentuk dilepaskan dari larutan & berpindah keluar dari labu digesti masuk ke labu yang bertugas sebagai penerima , yang berisi asam borat berlebih. Rendahnya pH larutan di labu penerima mengganti gas amonia menjadi ion amonium dan mengubah asam borat sebagai ion borat.
titrasi
Kandungan nitrogen diestimasi dengan titrasi ion amonium borat yang terbentuk dengan asam sulfat atau asam hidroklorida baku, memakai indikator yang sesuai buat memilih titik akhir titrasi
0 Response to "ANALISIS PROTEIN KIMIA ANALIS"
Post a Comment