Materi Praktikum Mikrobiologi ||Pengamatan Protozoa hidup||

Tujuan
Mengetahui protozoa yang hidup.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan protozoa.
Mengetahui karakteristik struktur dari protozoa.

Landasan Teori
Protozoa berasal dari  kata protos yang berarti pertama dan zoo berarti hewan sehingga disebut sebagai hewan pertama. Merupakan filum hewan bersel satu yang dapat melakukan reproduksi seksual (generative) maupun aseksual (vegetative). Hewan protozoa ini mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa merupakan organisme sempurna. Karena sifat struktur yang demikian itu maka berbagai ahli  dalam zoology menakaman protozoa itu aseluler tetapi keseluruhan organisme dibungkus oleh satu plasma membrane. Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan maka protozoa akan membentuk membrane tebal dan kuat yang disebut kista. Protozoa berukuran sangat kecil, berukuran kurang dari 10 mikron dan walaupun jarang ada yang mencapai 6 milimeter, contohnya: ciliate spirostomum sp (3 mm) dan sporozoa porospora gigantean (6 mm). Protozoa hidup di dalam air tawar, dalam air laut, tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan air (Hadioetomo, 1993).
Protozoa termasuk mikroorganisme besarnya antara 3 mikron sampai dengan 100 mikron. Protozoa merupakan penghuni tempat berair atau tempat basah, bila keadaan kering akan membuat Kristal. Kegiatan hidup dilakukan oleh sel itu sendiri. Didalam sel terdapat alat-alat yang melakukan kegiatan hidup. Alat-alat yang dimaksud adalah inti (nucleus), butir inti atau nucleus, vakuola dan mitokondria. Protozoa merupakan makhluk hidup uniseluler, jumlah anggotanya banyak dan bersifat heterogen. Berdasarkan struktur tubuh dan alat geraknya, filum protozoa dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu rhizopoda, flagellate, ciliate dan sporozoa. Protozoa dapat ditemukan dimana-mana sehingga dikatakan bersifat kosmopolit.
Protozoa hanya dapat hidup dari zat-zat oganik, merupakan konsumen dalam komunitas, mereka memakai bakteri/mikroorganisme lain/ sisa-sisa organisme. Diperairan umumnya merupakan zooplankton.

  Karakteristik protozoa:

  • Hidup perairan, yaitu di perairan laut atau di lingkungan tawar, kolam, danau, sungai, dll.
  • Ada yang hidup bebas, tetapi ada juga yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain.
  • Sebagian besar bersifat uniseluler, beberapa membentuk koloni. Ada pula yang multiseluler dengan tubuh yang masih sederhana tanpa jaringan terspesialisasi.
  • Eukariotik, inti diselubungi membrane inti dan organelnya dikelilingi membrane.
  • Beberapa protozoa, tubuhnya terdiri atas ektoplasma (sitoplasma bening disebelah luar) dan endoplasma (sitoplasma yang tampak keruh di bagian dalam).


Klasifikasi protozoa:

Berdasarkan alat geraknya protozoa dibagi menjadi 4 filum:

a.    Rhizopoda atau sarcodina

  • Memiliki kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran sebagian sitoplasma. Pseudopodia lain digunakan untuk menangkap mangsa.
  • Struktur tubuh terdiri atas membrane sel, nucleus, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan.
  • Ukuran berkisar 200-300 mikron.
  • Contoh: amoeba.

b.    Flagellate

Kelompok fitoflagellata
  • Memiliki klorofil untuk fotosintesis
  • Lapisan luar diselimuti pelikel (selaput plasma yang mengandung protein), contohnya pada euglena. Ada pula yang diselimuti membrane selulosa, misalnya voluox.
Klasifikasi flagellate
  • Euglenoida: berwarna hijau, menyerupai gelondong, memiliki 1 atau 2 flagel di bagian ujung anterior, memiliki bintik merah didekat pangkal flagel, berukuran 35-60 mikron, dan bergerak aktif. Contohnya: euglena visidis.
  • Dinoflagellata: hidup di air tawar, berflagel dua, tampak berkilau di malam hari. Contoh: noctiluca milliaris.
  • Volvocida: berbentuk bulat, hidup soliter atau berkoloni, memiliki 2 flagel. Contoh: volvox globator.
Kelompok zooflagellata tidak memiliki kloroplas dan mempunyai hewan. Bergerak dengan flagel. Sebagian besar hidup parasite didalam tubuh organisme lain. Contoh: trypansoma gambiense.

c.     Cilliata

  • Memiliki silia (sambut getar) di sekujur tubuhnya untuk bergerak dan mengumpulkan makanan.
  • Selnya berpelikel sehingga bentuknya tetap. Memiliki vakuola kontaktil dan non kontaktil.
  • Bentuk menyerupai sandal.
  • Memiliki sitostom (mulut) yang kebanyakan terletak di bagian anterior.
  • Memiliki 2 inti: makronukleus dan mikronukleus.
  • Ukuran antara 120-300 mikron.
  • Contoh: paramedium.

d.    Sporozoa

  • Tidak memiliki alat gerak.
  • Hidup parasite pada tubuh organisme.
  • Tubuh sederhana, bulat, lonjong, dan mempunyai 1 inti sel.
  • Contoh: plasmodium (hidup di tubuh nyamuk anopheles betina).

Alat dan Bahan
  1. Sampel air kolam
  2. Mikroskop
  3. Kaca preparat
  4. Tutup kaca preparat
  5. Pipet

Cara Kerja
  1. Mengambil sampel air kolam bagian dasar.
  2. Mengambil setetes sampel.
  3. Meneteskannya di tengah kaca preparat.
  4. Menambahkan 1 tetes metil selulosa.
  5. Menutup kaca preparat
  6. Memeriksa dengan mikroskop.
  7. Gambar pengamatan.

Analisis dan Pembahasan
Protozoa yang merugikan antara lain plasmodium, entamoeba hyctolicita, tripanosoma dan balantidium. Protozoa yang menguntungkan antara lain entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu pencernaan sapi. Rhizopoda ada yang memiliki cangkang keras untuk melindungi selnya. Cangkang tersebut dari silicon atau kalsium karbonat. Keduanya hidup di laut. Jika hewan tersebut mati maka cangkangnya tetap utuh dalam waktu yang lama sehingga dapat berubah menjadi fosil. Fosil ini digunakan untuk menetukan umur lapisan bumi atau sebagai petunjuk sejarah bumi. Disamping itu fungsi lainnya adalah sebagai petunjuk adanya sumber minyak bumi.
Protozoa merupakan organisme eukariotik bersel satu terdiri dari puluhan ribu spesies. Kebanyakan hidup bebas dan sebagian kecil merupakan parasite. Karakteristik protozoa adalah:
  • Hidup di perairan, yaitu di perairan laut atau dilingkungan tawar, kolam, danau, sungai, dll.
  • Ada yang hidup bebas, tetapi ada juga yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain.
  • Sebagian besar bersifat uniseluler, beberapa membentuk koloni, ada pula yang multiseluer dengan tubuh yang masih sederhana tanpa jaringan terspesialisasi.
  • Eukariotik, inti diselubungi membrane inti dan organelnya dikelilingi membrane.
  • Beberapa protozoa tubuhnya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma.
  • Peranan protozoa yang menguntungkan:
  • Mengendalikan populasi bakteri, sebagian protozoa memangsa bakteri sebagai makanannya.
  • Sumber makanan ikan. Diperairan sebagian protozoa berperan sebagai plankton dan benthos yang menjadi makanan hewan air.
  • Indicator minyak bumi, fosil foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral.
  • Bahan penggosok, endapan radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolarian, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok.
Peranan protozoa yang merugikan
Protozoa dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Jenis penyakit yang disebabkan oleh protozoa antara lain:
  • Penyakit disentri oleh protozoa entamoeba histolytica.
  • Penyakit diare oleh protozoa balantidium coll.
  • Penyakit toksoplasmosis oleh totoplasma gondil.
  • Penyakit malaria tropika oleh plasmodium falciparum.
Pada praktikum kali ini hasil pengamatan protozoa hidup dengan mikroskop pada air kolam tidak membuahkan hasil, dikarenakan tidak terdapatnya protozoa yang hidup. Kematian protozoa mungkin disebabkan karena peletakan sampel di panas terik matahari.

Kesimpulan
Pada praktikum kali ini tidak ditemukan protozoa yang hidup. Protozoa adalah organisme eukariotik bersel satu yang terdiri dari puluhan ribu spesies. Dan karakteristik structural dari protozoa adalah hidup di perairan, ada yang hidup bebas dan ada yang hidup bersimbiosis, bersifat uniseluler, eukariotik.

Daftar Pustaka
Bukle, K.A., 1987, Ilmu Pangan, Universitas Jakarta, Jakarta.
Dwijoseputro, D., 1989, Dasar-dasar Mikrobiologi, Djambatan, Malang.
Fardiaz, S., 1992, mikrobiologi Pangan 1, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Pelzcar dan Chan, 1986, Dasar-dasar Mikrobiologi, UI Pres, Jakarta.
Sumantri, Debby M, dkk, 2009, Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan, Universitas Pajajaran, Bandung.

0 Response to "Materi Praktikum Mikrobiologi ||Pengamatan Protozoa hidup||"

Post a Comment

Labels

kimia analisis mikribiologi laporan praktikum kromatografi kromatografi 1 Spektroskopi kimia anorganik Analisis Elektrokimia Elektrokimia kimia fisika Praktikum Biokimia analis kimia gas gugus kromofor kafein kimia prinsip spektrofotometer UV-Vis reaksi uji iodin Analisis Kuantitatif Terhadap Lemak/Minyak Baku Mutu Limbah Cair untuk Cr(VI) Cara Pembuatan Preparat Eritrodextrin GC Gc-ms Habitat Protozoa Hukum Avogadro Isolasi Jamur Isolasi Mikroba Karakteristik protozoa Ksp Materi Tes Biokimia Pemeriksaan Bakteri Khusus Penetapan Amilase (Wohlgemuth) Perbedaan single beam dan double beam Prinsip bilangan penyabunan Prinsip bilangan peroksida Reaksi kromium dengan difeni karbazid TLC Uji Katalase additive adsorbsi akuades alkaloid analisis Cr3+ dan Co2+ analisis KMnO4 analisis besi analisis dua komponen analisis enzim analisis kafein analisis karbohidrat analisis krom analisis protein asam askorbat asam askorbat adalah bentuk spektra panjang gelombang KMnO4 bola jatuh butanol cara kerja viskometer oswald cara membuat nata cyclic voltametry daerah uv-vis deret normal alkohol entalphi entalphi pembakaran deret normal alkohol enzim esel etanol faktor pengaruh uji enzim fungsi HNO3 fungsi gibbs fungsi konsentrasi fungsi penggunaan KBr fungsi pupuk za garam gliserol gugus fungsional asam salisilat hidrogen hidrolisis larutan gula hplc hukum Charles hukum Lambert-Beer hukum boyle hukum dalton hukum froundich indeks diastase urine interaksi radiasi isolasi nikotin isoterm adsorbsi kadar metilen blue kadar protein telur ayam kalor pembakaran karbondioksida kckt komponen minyak nilam kopi kromatografi 2 kromatografi gas laju reaksi metanol metode metode titrasi metode wohlgemuth minuman bersoda minyak kayu putih minyak nilam molar gas molekul nata de coco nata de soya nikotin oksigen panjang gelombang maksimum Cr3+ dan Co2+ panjang gelombang metilen blue panjang geombang vitamin C penentuan kadar vitamin C dengan titrasi pengaruh suhu terhadap enzim pengompleks pentanol percobaan 3 persamaan kuadrat polarimeter prinsip penentuan kadar protein prinsip polarisasi prinsip spektrofotometer prinsip spektroskopi IR prinsip viskometer oswald propanol proses penyamakan kulit protozoa adalah prsamaan nernst ptyalin adalah pupuk Za radius molekul reaksi I2 dengan vitamin C reaksi analisis vitamin C reaksi argentometri volhard reaksi hidrolisis larutan gula reaksi orde pertama reaksi pengendapan reaksi pengoksidasian minyak reaksi penyabunan reduksi oksidasi rumus molekul vitamin C sakarin senyawa kompleks sifat protein sifat-sifat enzim sifat-sifat kimia spektrofotometer UV-Vis Single beam spektrofotometer double beam spektrofotometeter UV-Vis Single beam spektroskopi IR spesifikasi spektrofotometer stoikiometri struktur minyak/lemak syarat gugus kromofor teh tembakau termodinamika tes biuret tetapan laju reaksi uji air liur uji enzim uji saiva viskometer oswald viskositas vitamin C