Tujuan
Mampu
mengetahui teknik analisis dengan KLT-Scanner.
Mampu
melakukan analisis kuantitatif kadar parasetamol dengan KLT-Scanner.
Dasar Teori
Pelacak kuantititatif terkenal dengan nama densitometer, alat ini dilengkapi dengan spektrofotometer yang panjang gelombangna dapat diatur dari 200 sampai 700 nm. Alat tersebut juga dinamakan TLC-Scanner. Teknik penggunaannya didasarkan pada pengukuran sinar yang diserap dan diteruskan, diserap dan dipantulkan atau yang dipendarkan. Sinar yang diteruskan akan mengalami hambatan oleh pendukung lempeng keseragaman fase diamnya.
Pelacak kuantititatif terkenal dengan nama densitometer, alat ini dilengkapi dengan spektrofotometer yang panjang gelombangna dapat diatur dari 200 sampai 700 nm. Alat tersebut juga dinamakan TLC-Scanner. Teknik penggunaannya didasarkan pada pengukuran sinar yang diserap dan diteruskan, diserap dan dipantulkan atau yang dipendarkan. Sinar yang diteruskan akan mengalami hambatan oleh pendukung lempeng keseragaman fase diamnya.
Alat
Plat
KLT
Penotol
(mikropipet)
Gelas
beker/chamber
Scanner
Pipet
ukur
Bahan
Sampel
yang mengandung parasetamol
Parasetamol
standar
Methanol
Etil
asetat
Etanol
Langkah kerja
Persiapan sampel
- Ditimbang sampel sebanyak 0,25 gram dan dilarutkan dengan 10 mL etanol.
- Kocok hingga homogeny dan dibiarkan selama 15-30 menit.
Persiapan larutan standar parasetamol
- Dibuat larutan standar parasetamol dengan konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%.
Pengembangan dengan KLT
- Disiapkan fasa gerak (eluen) yang dibuat dari campuran methanol dan etil asetat dengan perbandingan 3:1.
- Eluen dimasukkan ke dalam chamber (gelas beker).
- Jenuhkan dengan menggunakan kertas saring.
- Totolkan sampel dan standar.
- Analisis dengan TLC-Scanner.
Pengamataan
Sampel start Rf (x) area (y)
1 0,5 7689,0
2 0,48 10033,1
3 0,49 10514,8
4 0,47 12495,5
Luas area sampel
= 10377,4
Analisis data
X y
0,5 7689,0
0,48 10033,1
0,49 10514,8
0,47 12495,5
Luas area sampel
= 10377,4
Dibuat grafik
dan didapat persamaan
Y = -139378x +
77781
R2 = 0,8302
Kadar
parasetamol
Y = -139378x +
77781
10377,4 =
-139378x + 77781
10377,4 – 77781
= -139378x
-67403,6 = -139378
x
X
= 0,4836
Kadar
parasetamol 0,4836%
Pembahasan
Parasetamol atau asetaminofen adalah turunana
para-aminophenol yang memiliki khasiat sebagai analgesic, antipiretik dan
akivitas antiradang yang lemah. Parasetamol merupakan analgesic non opioid sering
dicoba [ertama kali untuk pengobatan gejala berbagai tipe sakit kepala termasuk
migren dan sakit kepala tipe tensi.
Percobaan
kali ini bertujuan untuk memahami metode penetapan kadar zat aktif pada sediaan
parasetamol secara kuantitatif dengan KLT-Spektrofotometer. Kromatografi lapis
tipis merupakan suatu metode pemisahan campuran analit dengan mengelusinya
melalui fasa diam yang datar pada plat penyangga. Suatu campuran zat dapat
dipisahkan dengan teknik KLT berdasarkan perbedaan afinitas masing-masing
komponen terhadap fase gerak dan fase diamnya. Komponen yang telah terpisah
besar serapannya dapat ditentukan dari perbandingan antara serapan sampel dan
bakunya. Instrumentasi pada TLC scanner terdiri dari sumber cahaya, alat
seleksi lamdha, system kondensor dan focus, system optic, detector
fotosinsitisasi, mekanisme menggerakkan lempeng ke bawah berkas cahaya
terfokus.
Dalam
percobaan ini fase diam yang digunakan adalah silica gel berukuran 7 x 10 cm.
sedangkan fase geraknya berupa methanol dan etil asetat dengan perbandingan 3 :
1. Methanol merupakan senyawa semipolar karena memiliki gugus –OH yang bersifat
polar dan gugus –CH3 yang bersifat non polar. Oleh sebab itu methanol digunakan
sebagai fase gerak untuk pemisahan senyawa yang menggunakan silica gel yang
bersifat polar sebagai fase diam. Selain itu pula sampel yang digunakan dalam
percobaan ini adalah parasetamol yyyang dilarutkan dalam etanol. Penggunaan
pelarut etanol yang bersifat semi polar diharapkan agar proses pengelusian
tidak berlangsung cepat ataupun tidak berlangsung lambat. Proses pengelusian
yang terlalu cepat ataupun lambat juga tidak baik untuk hasil pemisahan
nantinya.
Sebelum
dilakukan pengembangan kromatografi dilakukan penjenuhan eluen terlebih dahulu
dalam chamber. Penjenuhan eluen berfungsi untuk meratakan tekanan uap eluen
dalam chamber sehingga pengelusian dapat serapan kecepatannya dan untuk
mengotimalkan proses pengembangan fase gerak. Penjenuhan chamber dilakukan
dengan menambahkan pada fasa gerak methanol dan etil asetat yyang ada dalam
chamber dengan cara meletakkan kertas saring pada chamber. Penambahan kertas
saring berfungsi agar penguapan yyang terjadi dalam chamber merata sehingga
udara di dalam schamber tetap jenuh dakan pelarut. Selama proses penjenuhan
chamber harus ditutup dengan rapat kemudian dididamkan beberapa lama dan dijaga
agar tidak mengalami pergeseran untuk mencegah terjadinya ketidakjenuhan
pelarut. Kondisis jenuh dalam chamber dengan uap pelarut mencegah penguapan
pelarut. Waktu penjenuhan chamber harus diperhatikan agar chamber tidak lewat
jenuh ang dapat memperlambat proses elusi dan menghasilkan pemisahan yang
kurang baik. Setelah itu dilakuakan penototlan sampel pada plat KLT dengan
penotolan linomat dengan jarak 1 cm tiap penotolan. Sampel yang ditotolkan
harus memiliki ukuran berccak sekecil dan sesempit mungkin karena jika sampel
yang digunakan terlalu banyak akan menurunkan resolusi. Selain itu penotolan
sampel yang tidak tepat akan menyebabkan bercak yang menyebar ke puncak ganda.
Pelebaran bercak dapat mengganggu proses scanning dengan camag TLC scanner 3
karena memungkinkan terjadinya himpitan puncak. Apabila konsentrasi senyawa
pada plat sangat tinggi maka ketika scanning sinar ang mengenai sampel akan
diserap oleh bagian lain sampel pada jarak yang lebih ajuh sehingga
fluororesensi sampel yang berkonsentrasi tinggi tidak seragam dan tidak
proporsional dengan konsentrasi senyawa. Setelah dilakukan penotolan sampel
plat yang telah ditotolkan lalu dielusikan pada chamber yang telah dijenuhkan.
Volume fase gerak dibuat sedikit mungkin namun dapat mengelusi lempeng sampai
pada batas jarak pengembanagan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi
kontaminasi selama proses elusi/pengembangan.
Setelah
proses pengelusian plat selesai. Plat dikeringkan dengan hairdryer.
Penegeringan bertujuan untuk menguapkan sisa pelarut yang masih terdapat pada
plat KLT sehingga tidak mengganggu proses scanning. Spektrodensitometer atau camag TLC scanner
merupakan suatu instrument yang dapat mengukur intensitas radiasi yang direfleksikan
dari permukaan lempeng ketika disinari dengan lampu uv atau lampu sinar tampak.
Solute-solut yang menyerap sinar akan dicatat sebagai puncak dan pencatat.
Dengan
spektrofotodensitometer diperoleh konsentrasi zat aktif dari sampel parasetamol
berdasarkan sifat absorbs yang dimiliki oleh parasetamol.parasetamol mampu
berabsorbsi karena parasetamol terdiri dari inti cincin benzene, satu grup
hidroksil, dan atom nitrogen dari grup amida pada posisi para. Hal ini
menyebabkan konjugasi yang luas pada gugus-gugus yang terdapat pada
parasetamol.
Dari
praktikum yang dilakukan diperoleh hasil yang berbeda antara panjang gelombang
maksimum pada percobaan dan literature. Pada literature menyebutkan bahwa dalam
larutan asam encer parasetamol menunjukkan absorbs maksimum pada panjang
gelombang 245 nm. Sedangkan pada parktikum diperoleh panjang gelombang maksimum
parasetamol adalah 425 nm yag terlihat pada spectrum. Perbedaan ini mungkin
disebabkan karena perbedaan kondisis larutan parasetamol ang digunakan pada
praktikum dan saat penetapan panjang gelombang maksimum pada literature.
Setelah diperoleh kurva baku dari kurva baku yang dihasilkan selanjutnya
dibandingkan dengan membaca absorbansi parasetamol pada berbagai konsentrasi.
Setelah itu kurva absorbansi dicari persamaan garisnya dengan menggunakan
regresi linear. Dari hasil perhitungan didapatkan persamaan regresi sebagai
berikut:
Y=
-139378x + 77781
Dimana y adalah
nilai luas area dan x adalah konsentrasi parasetamol. Dari hasil perhitungan
diperoleh kadar parasetamol yaitu 0,4836%.
Kesimpulan
Dari
hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa KLT-scanner merupakan suatu instrument
yang dapat mengukur intensitas radiasi yang direfleksikan dari permukaan
lempeng ketika disinari dengan lampu uv.
Kadar
sampel parasetamol yang ditentukan dengan metode KLT-Scanner sebesar 0,4836%.
Daftar pustaka
0 Response to "kimia kromatografi 1 Percobaan 5 ||Analisis parasetamol dengan TLC-Scanner||"
Post a Comment