Mampu
mengetahui prinsip analisis dengan kromatografi kolom.
Mampu
mengetahui teknik analisis dengan kromatografi kolom.
Dasar Teori
Kromatografi kolom mekanisme
pemisahan yang terjadi pada fase diam dari kromatografi secara berbeda-beda,
tergantung hubungan antara fase diam dan senyawa yang diuji atau sulut.
Kromatografi kolom secara umum dikenal sebagai kromatografi yang mempunyai fase
diam padatan atau solid dan fase gerak cairan, sehingga disebut liquid solid
chromatography. Kromatografi tersebut mempunyai mekanisme pemisahan:
- Adsorbs
- Partisi
- Penukar ion
- Eksklusif
- Afinitas
Alat
Kolom
yang terbuat dari kaca
Kapas
atau glasswool
Tabung
Bahan
Silica
gel
Kloroform
Etanol
Analit
(senyawa berwarna)
Langkah Kerja
Penyiapan kolom dan fase diam
- Siapkan kolom untuk kromatografi, masukkan kapas dan kertas saring pada bagian kolom dan kran kolom ditutup.
- Tuangkan cairan fase gerak sampai setengah bagian kolom, masukkan fase diam yang akan digunakan sampai jumlah yang dikehendaki.
- Keluarkan cairan fase gerak sampai 1 cm diatas permukaan fase diam. Amati dengan baik. Perhatikan jangan sampai ada gelembung udara dalam fase diam. Kolom siap digunakan.
- Secara perlahan buka kran kolom sehingga eluen akan mengalir keluar.
- Catat waktu pertama setelah penetesan fase gerak.
- Fraksi yang keluar ditampung tiap 2 mL, catat pada menit beberapa tetesan atau fraksi yang berisi analit pertama mulai keluar (menit pertama dan terakhir untuk suatu analit yang sama).
- Demikian seterusnya untuk analit berikutnya.
- Perhatian: penambahan fase gerak jangan sampai terlambat yaitu jangan sampai cairan fase gerak diatas fase diam habis.
Pengamatan
Warna yang terbentuk yaitu: kuning, oranye, oranye
jingga, nila, merah, merah muda, merah muda terang.
Pembahasan
Prinsip pemisahan kromatografi
yaitu adanya distribusi komponen-komponen dalam fase diam dan fase gerak
berdasarkan perbedaan sifat fisik komponen yang akan dipisahkan. Kromatografi
kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat untuk memisahkan
komponen-komponen dalam campuran. Alatnya dapat berupa pipa gelas yang
dilengkapi kran dibagian bawah kolom untuk mengendalikan aliran zat cair.
Ukuran kolomnya tergantung dari banyaknya zat yang akan dipindahkan. Meskipun
tersedia berbagai macam kolom gelas namun kadang-kadang buret juga dapat
digunakan. Pada praktikum kali ini kolom yang digunakan yaitu buret,
dikarenakan tidak tersedianya kolom yang memadai dilaboratorium.
Metode pemisahan kromatografi
kolom memerlukan bahan kimia yang cukup banyak sebagai fasa diam dan fasa
gerak, bergantung pada ukuran dari kolom gelas. Untuk melakukan pemisahan
campuran dengan metode kromatografi kolom diperlukan waktu yang relative lebih
lama, bisa berjam-jam hanya untuk memisahkan satu campuran. Pada praktikum yang
telah dilakukan ini yang diperlukan untuk memisahkan 7 komponen warna dari
warna dasar merah dan kuning yaitu selama kurang lebih 1 jam. Selain itu hasil
pemisahan kurang jelas, artinya kadang-kadang sukar mendapatkan pemisahan
secara sempurna karena pita komponen yang satu bertumpang tindih dengan
komponen lainnya. Masalah waktu yang lama disebabkan laju alir fasa gerak hanya
dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Ukuran diameter dari partikel yang cukup besar
membuat luas permukaan fasa diam relative kecil sehingga tempat untuk
berinteraksi antara komponen –komponen dengan fasa diam menjadi terbatas.
Apabila ukuran diameter partikelnya diperkecil supaya luas permukaan fasa diam bertambah
maka akan menyebabkan semakin lambatnya aliran fasa gerak atau fasa gerak tidak
mengalir sama sekali. Selain itu fasa diam yang sudah terpakai tidak dapat
digunakan lagi untuk pemisahan campuran yang lain karena sukar meregenerasi
fasa diam.
Alat kromatografi kolom yang
sedrhana terdiri dari kolom dan kaca yang ada krannya atau bisa menggunakan
buret. Fasa diam berupa adsorben yang tidak larut dalam fase gerak ukuran
partikel fasa diam yaitu silica gel harus seragam. Adanya pengotor dalam fasa
diam dapat menyebabkan adsorbansi tidak reversible. Dan juga disiapkan
Erlenmeyer yang berfungsi sebagai penampung eluen.
Sampel yang berupa pewarna tekstil
dengan warna merah dan kuning terlebih dahulu dicampur dan dilarutkan dengan
pelarut organic yaitu etanol, karena fase geraknya berupa etanol dan etanol
merupakan pelarut non polar. Kolom yang digunakan adalah buret, dalam
mempersiapkan kolom hal pertama yang dilakukan adalah memasang penahan pada
kolom, penahan yang dipergunakan adalah glass wool dan kapas, hal ini dilakukan
karena glas wool dan kapas memiliki kemampuan menyaring dan menahan penyerap.
Proses memasukkan glas wool kedalam corong pisah dilakukan dengan menggunakan
pinset, karena selain dapat menyebabkan gatal pada tangan, glas wool juga berbahaya
jika terhirup. Jumlah glas wool yang ditambahkan secukupnya dan glas wool yang
sudah masuk dalam kolom tidak boleh dipadatkan begitu pula dengan kapaas.
Penyerap yaitu silica gel
dimasukkan dalam kolom kira-kira hingga 7 cm dalam buret. Proses memasukkan
penyerap ini dilakukan dengan menggunakan corong. Selanjutnya dilakukan proses
pencucian sekaligus berfungsi untuk menjenuhkan fasa diam dengan fasa gerak,
hal ini dilakukan agar proses elusi nantinya menjadi lebih cepat. Kemudian
dimasukkan atau ditambahkan kemabli fasa gerak yaitu etanol hingga 1 cm diatas
permukaan fasa diam. Proses penambahan fase gerak dilakukan sebaik mungkin dan
homogeny serta hindari terdapatnya gelembung udara, karena gelembung udara
dapat menyebabkan putusnya penyerap dalam kolom.
Sampel dimasukkan ke dalam kolom
dank ran dibuka bersamaan dengan dihidupkannya stopwatch untuk mengetahui waktu
yang diperlukan setiap komponen untuk terelusi sempurna. Setiap fase gerak
sudah hampir 1 cm diatas permukaan fasa diam ditambahkan lagi fasa geraknya
hingga 7 cm. pelarut yang ditambahkan akan turun perlahan kebagian penyerap dan
membentuk pita-pita warna sesuai dengan jenis zat warna yang terkandung dalam
contoh. Pelarut tersebut akan turun dan keluar dengan membawa zat pewarna yang
terlarut tersebut.
Pelarut etanol bersifat non polar
dan fasa diamnya yaitu silica gel bersifat polar. Senyawa atau sampel yang
bersifat polar akan tertarik pada fasa diam polar melalui ikatan hydrogen atau
tarikan dipol-dipol. Akibatnya senyawa bergerak sangat lambat. Sedangkan
senyawa-senyawa non polar akan keluar dari kolom pertama kali karena senyawa
senyawa ini bergerak lebih cepat disbanding senyawa polar karena mengikuti fasa
geraknya yang bersifat non polar. Biasanya proses kromatografi diawali dengan
pelarut kurang polar terlebih dahulu untuk mengeluarkan senyawa-senyawa non
polar, kemudian disusul dengan pelarupelarut lebih polar untuk memisahkan dan
mendorong senyawa-senyawa polar.
Kesimpulan
Prinsip analisa dengan
kromatografi kolom adalah dengan teknik adsorbs, dengan fasa diam berupa padatan
dan fase grak cairan. Teknik analisis dengan kromatografi kolom berdasarkan
perbedaan kecepatan terelusinya zat-zat warna yang diukur dengan waktu
penetesannya.
Daftar Pustaka
Day dan Underwood. 1992. Quantitative Analisis. Erlangga.
Jakarta.
Fungsi klorofofom untuk apa ya?
ReplyDelete