Praktikum Spektroskopi 2 || Penentuan Kadar Seng (Zn) dalam Multivitamin dengan Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom ||

Tujuan
  1. Mempelajari penggunaan alat spektrofotometer serapan atom.
  2. Menentukan kadar seng (Zn) dengan metode adisi standar dalam multivitamin menggunakan spektrofotometer serapan atom.
Dasar Teori
Seng (Zn) merupakan komponen penting dari tubuh dan merupakan konstituen penting dari sel. Unsur Zn ini adalah elemen penting untuk mengaktifkan fungsi beberapa enzim dalam tubuh yang memainkan peran penting dalam kegiatan metabolisme tubuh yang berbeda. Disamping itu memainkan peran utama dalam penyembuhan luka, membangun sistem kekebalan tubuh, dan dibutuhkan dalam sintesis DNA. Diantara banyak fungsi Zn mendukung pertumbuhan normal dan perkembangan selama kehamilan, dan merupakan komponen yang sangat diperlukan dalam pengembangan sperma, ovuasi dan pembuahan.

Meskipun manfaat vitamin Zn sangat besar, mengonsumsi suplemen Zn terlau banyak juga tidak baik untuk kesehatan. Sebuah studi tertentu telah mengungkapkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak Zn (lebih dari 50 gram sehari) bisa menyebabkan metaboisme tembaga yang tidak benar, pengurangan HDL kolestero yang baik, dapat mengurangi fungsi kekebalan tubuh dan mengubah fungsi zat besi dalam tubuh. Jika anda menjalankan pola makan sehat yang seimbang dan baik anta tidak perlu suplemen vitamin Zn tambahan. Jika anda berencana untuk menambahkan suplemen vitamin Zn untuk diet anda konsultasikan terlebih dahulu kepada ahli gizi atau dokter anda untuk meminta nasihat. Manfaat Zn bagi tubuh diantaranya:
  • Zn bersama dengan vitamin A berguna untuk menjaga kesehatan kuit.
  • Zn sangat peting untuk pembentukan sperma pada pria. Defisiensi Zn pada pri dapat menyebabkan impotensi. Telah ditemukan bahwa suplemen Zn membantu meningkatkan produksi sperma dan membantu menghilangkan disfungsi seksual pada pria.
  • Zn juga berguna untuk mengobati pasien yang menderita diare.
  • Unsur Zn membantu mengurangi tingkat degenerasi otot akibat penuaan.
  • Zn dibutuhkan untuk insulin yang menjaga level gua darah dalam tubuh.
  • Defisiensi Zn dapat menyebabkan hilangnya sebagian dari indera penciuman dan rasa. Protein yang bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi tersebut dapat bekerja dengan baik apabila terdapat cukup Zn dalam darah.
  • Suplemen Zn inilah yang diresepkan oleh dokter untuk mengobati pasien dengan gangguan pencernaan seperti penyakit crohn, sariawan, dan sindrom usus pendek.
  • Pasien yang telah menjalani operasi gastrointestinal sering diresepkan suplemen vitamin Zn untuk meningkatkan kekebalan secara keseluruhan dan untuk mendapatkan pemulihan secara cepat.
  • Beberapa studi telah mengungkapkan bahwa Zn sangat bermanfaat untuk mngobati rasa dingin. Partikel Zn sangat efektif dalam melepaskan dingin.
  • Zn memainkan peran penting dalam perkembangan anak. Anak-anak yang kekurangan vitamin Zn dalam asupan makanan mereka dapat mempengaruhi pertumbuhan anak sehingga anak menjadi kerdil. Perkembangan seksual juga terhambat pada anak-anak yang kekurangan unsur Zn.
  • Kekurangan unsur Zn pada wanita hami dapat memperlambat laju pertumbuhan janin. Ibu menyususi juga harus disediakan suplemen vitamin seng untuk menggantikan hilangnya seng selular melalui laktasi.
  • Dosis yang dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin Zn untuk perempuan adaah 12 mg sedangkan untuk pria adalah 15 mg.
  • Konsultasikan dengan dokter dan meminta petunjuk sebelum memulai mengonsumsi suplemen vitamin Zn.
Pada praktikum ini akan dilakukan analisis terhadap kandungan seng yang terdapat di daam multivitamin. Tahapan yang diakukan adaah melakukann destruksi sampel, pembuatan larutan standar, pengukuran absorbansi standar dan sampel. Metode analisis kuantitatif yang dipelajari di dalam praktikum adalah metode adisi standar.

Alat
  1. Pipet ukur
  2. Labu ukur
  3. Alat SSA
Bahan
  1. Sampel multivitamin
  2. Larutan standar Zn 1000 ppm
  3. HCl 6 M
  4. HCl 0,1 M
Cara Kerja
Preparasi sampel.
Ditimbang sampel multivitamin.
Masukkan ke dalam gelas piala dan tambahkan 20 mL HCl 6 M.
Diamkan beberapa saat sampai sampel terlarut sempurna.
Masukkan ke dalam labu ukur 100 mL dengan disaring menggunakan kertas saring whatman 42.
Fitrat kembali diekstraksi sebanyak dua kali dengan menggunakan 20 mL HC 6 M dan ulangi prosedur 4 sampai 5.
Tambahkan larutan 0,1 M HCl hingga tanda batas.
Sediakan sebanyak 5 buah abu ukur 10 mL. masing-masing diisi dengan larutan sampel dan larutan standar Zn. Komposisinya yakni
  • 1 mL sampel + 0 mL larutan standar
  • 1 mL sampel + 1 mL larutan standar
  • 1 mL sampel + 2 mL larutan standar
  • 1 mL sampel + 3 mL larutan standar
  • 1 mL sampel + 4 mL larutan standar
  • 1 mL sampel + 5 mL larutan standar
Larutan yang telah divariasi konsentrasinya kemudian diukur absorbansinya dengan menggunakan alat SSA.
Tentukan kadar Zn dengan menggunakan metode adisi standar.

Pembahasan
Spektrofotometri serapan atom (SSA) merupakan suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom ogam dalam keadaan bebas. Metode SSA sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah. Metode SSA sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah. Metode SSA berprinsip pada absorbansi cahaya oleh atom, atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Setiap alat SSA terdiri atas tiga komponen yaitu:
  1. Unit atomisasi (atomisasi dengan nyala dan tanpa nyala)
  2. Sumber radiasi
  3. Sistem pengukur fotometri
Untuk menganalisa sampel, sampel harus diatomisasi. Sampel kemudian harus diterangi oleh cahaya. Cahaya yang ditransmisikan kemudian diukur oleh detektor tertentu. Sebuah sampel cairan biasanya berubah menjadi gas atom melalui tiga langkah:
  1. Desolvation (pengeringan) : larutan pelarut menguap dan sampel kering.
  2. Penguapan: sampel padat berubah menjadi gas.
  3. Atomisasi: senyawa berbentuk gas berubah menjadi atom bebas.
Sumber radiasi biasanya lampu katoda Hollow yang dipilih memiliki lebar spektrum sempit dibandingkan dengan transisi atom. Lampu katoda Hollow berisis gas argon atau neon, siinder katoda logam mengandung logam untuk mengeksitasi sampel. Ketika tegangan yang diberikan pada lampu meningkat maka ion gas mendapatkan energi yang cukup untuk mengeluarkan atom logam dari katoda. Atom yang tereksitasi akan kembali ke keadaan dasar dan mengemisikan cahaya sesuai dngan frekuensi karakteristik ogam. Bagian-bagian pada SSA:
  • Lampu katoda
  • Tabung gas
  • Ducting
  • Kompresor
  • Burner
  • Buangan pada SSA
  • Monokromator
  • Detektor
Prinsip percobaan kali ini adalah penentuan kadar Zn dengan SSA yang didasarkan pada absorbansi cahay oleh atom, atom-atom menyerap cahya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Bagan spektrofotometer serapan atom adalah sebagai berikut:


Metode yang dipakai dalam anaisa dengan SSA ini menggunakan adisi standar. Metode ini dipilih karena dapat meminimalkan kesalahan yang disebabkan oeh perbedaan matrik sampe dengan standar yang digunakan. Metode ini dilakukan dengan menambahkan arutan standar ke dalam sampel dan meakukan pengukuran absorbansi terhadap campuran sampel dan larutan standar tersebut. Arutan standar yang digunakan dalam percobaan yaitu larutan Zn 1000 ppm. Metode ini menggunakan voume arutan sampe yang tetap yakni 1 mL, sementara arutan standar yang ditambahkan bervariasi dari 0 mL, 1 mL, 2 mL, 3 mL, 4 mL dan 5 mL. masing-masing campuran sampel dengan ke 6 larutan standar itu selanjutnya dianalisa dengan SSA.
Selain metode adisi standar ada metode lain yang dapat dipakai yaitu metode standar tunggal dan metode kurva kalibrasi. Metode standar tunggal menggunakan satu larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya. Selanjutnya absorbansi arutan standar dan absorbansi larutan sampel diukur dengan spektrofotometri. Metose kurva kalibrasi ini dibuat suatu seri arutan standar dengan berbagai konsentrasi dan absorbansi dari larutan tersbut diukur dengan SSA. Langkah selanjutnya yaitu membuat grafik antara konsentrasi dengan absorbansi yang merupakan garis lurus yang melewati titik nol dengan slope = a.b. konsentrasi larutan sampel dapat dicari setelah absorbansi larutan sampel diukur dan diintrapolasi ke dalam kurva kalibrasi atau dimasukkan ke dalam persamaan garis lurus yang diperoleh dengan menggunakan program regresi linear pada kurva kalibrasi.
Dari data absorbansi dan konsentrasi yang diperoleh tersebut dapat dihitung konsentrasi Zn dalam larutan sampel. Data tersebut dibuat kurva konsentrasi vs absorbansi dan didapat persamaan garis y=0,0217x + 0,0259 dengan R kuadrat = 0,9603. Dari persamaan tersebut dihitung dan diperoleh konsentrasi Zn sebesar 119,3548 ppm.

Kesimpulan
Alat spektrofotometer serapan atom digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang geombang tertentu oeh atom logam dalam keadaan bebas. Metode ini sangat tepat digunakan untuk analisis zat pada konsentrasi rendah.
Kadar seng (Zn) yang ditentukan dengan metode adisi standar pada multivitamin menggunakan spektrofotometer serapan atom sebesar 119,3548 ppm.

Daftar Pustaka
Underwood, 1991, Analisis Kuantitatif, Edisi ke 6, New Jersey, Prentice Hall, Inc.
Hendayana, 1994, Kimia Analitik Instrument, IKIP Semarang Press, Semarang.
Sugiyarto, 2003, Dasar-dasar Kimia Anorganik Logam, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

0 Response to "Praktikum Spektroskopi 2 || Penentuan Kadar Seng (Zn) dalam Multivitamin dengan Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom ||"

Post a Comment

Labels

kimia analisis mikribiologi laporan praktikum kromatografi kromatografi 1 Spektroskopi kimia anorganik Analisis Elektrokimia Elektrokimia kimia fisika Praktikum Biokimia analis kimia gas gugus kromofor kafein kimia prinsip spektrofotometer UV-Vis reaksi uji iodin Analisis Kuantitatif Terhadap Lemak/Minyak Baku Mutu Limbah Cair untuk Cr(VI) Cara Pembuatan Preparat Eritrodextrin GC Gc-ms Habitat Protozoa Hukum Avogadro Isolasi Jamur Isolasi Mikroba Karakteristik protozoa Ksp Materi Tes Biokimia Pemeriksaan Bakteri Khusus Penetapan Amilase (Wohlgemuth) Perbedaan single beam dan double beam Prinsip bilangan penyabunan Prinsip bilangan peroksida Reaksi kromium dengan difeni karbazid TLC Uji Katalase additive adsorbsi akuades alkaloid analisis Cr3+ dan Co2+ analisis KMnO4 analisis besi analisis dua komponen analisis enzim analisis kafein analisis karbohidrat analisis krom analisis protein asam askorbat asam askorbat adalah bentuk spektra panjang gelombang KMnO4 bola jatuh butanol cara kerja viskometer oswald cara membuat nata cyclic voltametry daerah uv-vis deret normal alkohol entalphi entalphi pembakaran deret normal alkohol enzim esel etanol faktor pengaruh uji enzim fungsi HNO3 fungsi gibbs fungsi konsentrasi fungsi penggunaan KBr fungsi pupuk za garam gliserol gugus fungsional asam salisilat hidrogen hidrolisis larutan gula hplc hukum Charles hukum Lambert-Beer hukum boyle hukum dalton hukum froundich indeks diastase urine interaksi radiasi isolasi nikotin isoterm adsorbsi kadar metilen blue kadar protein telur ayam kalor pembakaran karbondioksida kckt komponen minyak nilam kopi kromatografi 2 kromatografi gas laju reaksi metanol metode metode titrasi metode wohlgemuth minuman bersoda minyak kayu putih minyak nilam molar gas molekul nata de coco nata de soya nikotin oksigen panjang gelombang maksimum Cr3+ dan Co2+ panjang gelombang metilen blue panjang geombang vitamin C penentuan kadar vitamin C dengan titrasi pengaruh suhu terhadap enzim pengompleks pentanol percobaan 3 persamaan kuadrat polarimeter prinsip penentuan kadar protein prinsip polarisasi prinsip spektrofotometer prinsip spektroskopi IR prinsip viskometer oswald propanol proses penyamakan kulit protozoa adalah prsamaan nernst ptyalin adalah pupuk Za radius molekul reaksi I2 dengan vitamin C reaksi analisis vitamin C reaksi argentometri volhard reaksi hidrolisis larutan gula reaksi orde pertama reaksi pengendapan reaksi pengoksidasian minyak reaksi penyabunan reduksi oksidasi rumus molekul vitamin C sakarin senyawa kompleks sifat protein sifat-sifat enzim sifat-sifat kimia spektrofotometer UV-Vis Single beam spektrofotometer double beam spektrofotometeter UV-Vis Single beam spektroskopi IR spesifikasi spektrofotometer stoikiometri struktur minyak/lemak syarat gugus kromofor teh tembakau termodinamika tes biuret tetapan laju reaksi uji air liur uji enzim uji saiva viskometer oswald viskositas vitamin C